160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Puluhan Pejabat Pemkot Kendari Diduga Pelesiran di Bali Ditengah Efisiensi Anggaran

Camat Kadia, Hasman Dani berenang di Atlat Beach Club Bali. (Foto: Istimewa)

MATALOKAL.COM KENDARI – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran dan puluhan pejabat lainnya diduga pelesiran di Bali. Meski begitu, Pemkot Kendari membantah kunjungan kerja tersebut merupakan studi tiru selama 3 hari.

Terlihat dari foto yang beredar, sejumlah pejabat seperti Sekda Kota Kendari Amir Hasan dan rombongan berfoto dengan latar Pantai Kuta. Selanjutnya, Camat Kadia Hasman Dani berenang pada malam hari di salah satu kolam Atlas Beach Canggu, Kuta Utara, Bali.

Studi Tiru ‘rasa’ liburan itu dikritik Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus Sulawesi Tenggara (IMALAK Sultra), Ali Sabarno. Ali menilai agenda tersebut sebagai bentuk ketidakpekaan dan pemborosan anggaran di tengah kondisi keuangan daerah sedang tidak stabil, terlebih efisiensi anggaran.

Menurut Ali, tahun 2025 seharusnya menjadi momentum bagi Pemkot Kendari untuk melakukan pengetatan dan efisiensi keuangan, mengingat kondisi fiskal daerah masih dibayangi oleh defisit anggaran dan warisan utang tahun 2024.

“Sangat ironis. Saat daerah diterpa isu defisit dan masih menanggung utang ratusan miliar dari tahun sebelumnya, justru pejabat Pemkot Kendari disinyalir berlibur di Bali dengan dalih perjalanan dinas. Ini tindakan yang tidak punya empati terhadap kondisi keuangan daerah maupun masyarakat,” tegas Ali Sabarno.

Wali Kota Kendari Siska Karina Imran menepis tudingan itu. Siska menilai, agenda tersebut bukan liburan melainkan belajar meniru apa yang dilakukan Pemerintah Bali.

“Kalau jalan-jalan, ngapain ke Bali? Sekalian saja ke luar negeri,” ujarnya saat agenda Temu Bisnis Kota Kendari Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnaker) Kota Kendari di Plaza Inn Kendari, Senin (27/10/2025).

Ia menjelaskan, rombongan Pemkot Kendari ke Bali untuk mempelajari sistem pelayanan publik di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Badung.

Di samping itu, mengkaji strategi pengelolaan ekonomi lokal yang menjadikan Badung sebagai daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Indonesia, mencapai Rp9 triliun per tahun.

“Kami ingin meniru bagaimana mereka menggerakkan perekonomian dari sektor wisata dan UMKM. Itu yang ingin kami implementasikan di Kendari,” jelasnya.

Editor: Fadli Aksar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like