
MATALOKAL.COM, KENDARI – DPP Partai Golkar berbalik arah mendukung rival Aksan Jaya Putra (AJP) yakni Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran-Sudirman.
AJP yang sudah menerima surat tugas lebih dulu medio November 2023 lalu, “ditekel” Siska-Sudirman lewat dokumen B1-KWK Partai Golkar yang ditandatangani eks Ketua Umum DPP, Airlangga Hartarto pada 7 Agustus 2024.
Siska-Sudirman resmi menerima surat B1-KWK atau persetujuan partai politik yang diserahkan oleh Wakil Ketua Umum DPP Golkar Ahmad Doly Kurnia, di Jakarta, pada 15 Agustus 2024.
Surat persetujuan ini akan digunakan untuk mendaftar sebagai pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, pada 27 Agustus 2024 mendatang.
Penyerahan surat rekomendasi B1-KWK ini turut dihadiri Ketua DPD 1 Partai Golkar Sultra, Heri Asiku, Ketua DPD 2 Kota Kendari, LM Inarto, mantan Wali Kota Kendari sekaligus suami Siska, Adriatma Dwi Putra dan sejumlah kader lain seperti La Ode Azhar.
Pengurus Partai Golkar Kota Kendari, La Ode Azhar menceritakan, keputusan untuk mengusung Siska-Sudirman sangat alot dan sulit diprediksi. Sebab, ada dua kader Golkar yang akan dipilih, yakni yakni AJP dan Sudirman.
Sudirman memilih mundur sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan berlabuh ke partai beringin jelang penyerahan rekomendasi B1-KWK Partai Golkar untuk Pilwalkot Kendari.
“Kemungkinan yang menyulitkan (DPP) untuk memberikan pertimbangan di satu sisi AJP kader lama dan di sisi lain Sudirman kader baru. Makin sulit kalau Sudirman tidak masuk Golkar,” ungkap La Ode Azhar via WhatsApp.
Politikus Partai Golkar ini memperkirakan, keputusan DPP untuk mengusung Siska-Sudirman ketimbang AJP-Andi Sulolipu karena beberapa faktor, seperti survei dan dinamika kepartaian baik di kota maupun provinsi.
“Tetapi yang menjadi pertimbangan DPP kami tidak tahu. Tapi pakem Golkar menganut hasil survei, kader, dan kesiapan. Kalau kita bicara survei, Rasak teratas, kedua Siska, ketiga Giona atau AJP, kelima Yudhi,” jelasnya.
Selain itu, ada hal lain yang membuat dinamika ian kencang, yaitu karena terjadi pergantian pimpinan di internal Partai Golkar usai mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
“Tadi map (B1-KWK) itu dibawa lagi ke Plt (pelaksana tugas Ketum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita) galau semua kita, siapa sesungguhnya yang mau diputuskan, sampai sore tadi belum kami tahu, walaupun malamnya kami sudah dapat informasi,” ujar anggota DPRD Kota Kendari ini.
Menurut Azhar, saat dokumen B1-KWK dibawa ke Agus Gumiwang para pengurus Golkar merasa galau, lantaran arah dukungan bisa saja berubah ke AJP-Andi Sulolipu yang sebelumnya diusung PPP.
Meski sempat harap-harap cemas, akhirnya Partai Golkar memutuskan mengusung pasangan Siska-Sudirman, bukan AJP-Andi Sulolipu. “Ternyata setelah kita lihat dokumen itu sudah ditandatangani sebelum ketum (ketua umum Airlangga Hartarto) mundur,” tandasnya.
Editor: Fadli Aksar