MATALOKAL.COM, KENDARI – Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Pol Dwi Irianto melakukan pertemuan dengan 141 tokoh etnis dari berbagai paguyuban kesukuan, pada Selasa, 6 Agustus 2024 malam.
Agenda pertemuan ini digelar untuk menjaga keharmonisan antar kerukunan etnis di Sulawesi Tenggara menjelang Pilkada Serentak 2024. Acara ini dihadiri KPU dan Bawaslu Sultra.
Sejumlah paguyuban yang hadir di antaranya DPP Lembaga Adat Tolaki, Budaya Muna, Kerukunan Keluarga Buton-Baubau, Kerukunan Keluarga Moronene, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Kerukunan Keluarga Jawa, Paguyuban Pasundan Sultra, Perhimpunan Masyarakat Toraja, Kerukunan Keluarga NTT, Banjar Suka-Duka Sindu Marta Bali Sultra dan Kerukunan Keluarga Bajo.
Salah satu perwakilan masyarakat Paguyuban Pasundan Sultra yakni Taufik Qurahman yang akrab disapa Kang Upik mengajak semua masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya masyarakat Sunda yang telah lama bermukim di Sultra agar bersama-sama mendukung pelaksanaan pilkada 2024 yang aman, damai dan kondusif.
“Jangan mudah terpancing dengan isu-isu provokasi bernada SARA yang dapat memecah belah,” ungkap Kang Upik yang lahir dan besar di Bumi Anoa, Sulawesi Tenggara.
Kapolda Sulawesi Tenggara, Irjen Pol Dwi Irianto mengatakan, mengajak tokoh masyarakat dan agama untuk bersama-sama menciptakan suasana yang sejuk dan damai merupakan salah satu langkah preventif cegah konflik.
“Terimakasih kepada tokoh paguyuban kesukuan yang telah membantu kami menjaga keamanan selama ini. Mari kita terus sama-sama menjaga agar Sulawesi Tenggara tetap kondusif,” ujarnya.
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengatakan, tujuan deklarasi damai ini untuk mewujudkan, menyatukan hati dan pikiran, teguhkan komitmen pada momen silaturahmi untuk Sultra yang aman serta kondusif.
“Seluruh elemen masyarakat di Sulawesi Tenggara diharapkan dapat bersatu padu untuk memastikan Pilkada 2024 berlangsung dalam suasana yang harmonis dan tanpa gangguan,” tandasnya.