MATALOKAL.COM, KENDARI – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae masih dilema untuk mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam Pilkada 2024 mendatang.
Sebab, mantan Bupati Muna 2 Periode ini belum bisa memastikan dirinya maju untuk bertarung di Pilkada 2024 mendatang. Pasalnya, di sisi lain Ridwan Bae juga terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2024-2029.
Ridwan Bae mengaku, terpilih sebagai Anggota DPR RI merupakan jabatan yang terhormat, terlebih berkerja untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia dan terkhusus Sultra.
“Gubernur juga sama untuk mengabdikan diri kepada masyarakat kita (Sultra), tapi sampai pada pilihan, pilihan kita yang mana? Mengabdi di DPR RI untuk Indonesia dan Sultra atau melalui gubernur untuk Sultra,” kata Ridwan Bae, pada Senin, 3 Juni 2024.
Mantan Ketua DPD II Golkar Sultra ini menegaskan, ketika memilih berkotestasi di Pilgub Sultra, maka harus mundur dari DPR RI.
Menurut Ridwan, ihwal yang menjadi masalah adalah ketika melepas kursi DPR RI yang sudah dalam genggaman lalu mengejar tampuk Gubernur Sultra yang belum pasti terpilih.
“Ibarat kata adalah, kalau kita meninggalkan DPR RI yang sudah nyata terpilih, (lalu) mengejar yang belum jelas (gubernur), itu juga masalah, sehingga kita perlu pertimbangan yang matang. Pertimbangan ini masih dalam tahap pemikiran semuanya,” imbuhnya.
Meski begitu, Ridwan Bae menegaskan kondisi dilematis ini tak bisa digambarkan dengan angka 50 berbanding 50 persen. Sebab, kata dia, hasrat untuk maju Pilkada 2024 jauh lebih besar.
“Bukan 50/50 lagi sebenarnya, masih lebih besar di (calon) gubernur ya, tapi kita lihat saja keadaannya nanti,” katanya.
Ridwan menambahkan, jika dirinya tak maju sebagai Calon Gubernur Sultra, ia menyebut Ketua DPD II Golkar Sultra, Hery Asiku yang berpotensi kuat menggantikan dirinya. “Ada Hery Asiku, kan Hery Asiku juga kuat dia,” tegasnya.
Ridwan Bae juga tak menutup peluang politisi lain di luar Partai Golkar untuk mendapatkan dukungan jika dirinya tak maju Pilkada 2024. Antara lain, Ruksamin, Andi Sumangerukka, Tina Nur Alam dan Kery Saiful Konggoasa.
Namun, sejumlah kandidat harus menjadi kader Partai Golkar terlebih dahulu agar bisa diusung menjadi Calon Gubernur Sultra. Hal itu juga berdasarkan arahan Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung saat temu kader di Hotel Swisbell Kendari, pada Senin, 3 Juni 2024.
“Bahwa yang non-kader Golongan Karya mau maju (calon) gubernur yang dicalonkan Partai Golkar harus menjadi kader Golongan Karya. Kalau pilihannya mereka jadi kader Golkar, kan pilihannya banyak yang berpotensi juga,” ujarnya.
Kendati demikian, kader partai berlambang pohon beringin ini akan memastikan dirinya maju sebagai kandidat Calon Gubernur Sultra setelah hasil survei keluar.
“Kita lihat dulu hasil surveinya seperti apa, ini kan baru survei yang pertama yang disurvei oleh Golkar saat ini, masih ada tahapan survei yang kedua,” tandasnya.(*)
Editor: Fadli Aksar