160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Minta Jatah Telat Dilayani, Belasan Preman Serang Warung Sate STIE 66 Kendari

Warung Sate Madura, simpang 4 kampus STIE 66 Kendari, Jl Bunga Kamboja, Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, dipalak hingga diserang belasan preman pada Selasa, 23 April 2024 malam. (Foto: Fadli Aksar)

MATALOKAL.COM, KENDARI – Belasan preman di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerang Warung Sate Madura perempatan kampus STIE 66 di Jl Bunga Kamboja, Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, pada Selasa, 23 April 2024 malam sekitar pukul 22.00 Wita.

Akibatnya, 5 orang yang berada di warung sate tersebut menderita luka-luka usai diserang menggunakan botol minuman keras, balok, besi dan senjata tajam jenis parang.

Salah satu korban bernama Ancu menjelaskan, penyerangan belasan preman itu berawal saat 3 orang tak dikenal datang meminta sate. Namun, para preman ini terlambat dilayani karena pedagang sate ini masih melayani pembeli.

“Mereka datang mabuk. Minta sate katanya disuruh Upin, karena tidak sabar terlambat dilayani akhirnya pulang melapor katanya dipukuli di sini (warung sate), mereka kembali datang 5 motor berboncengan,” ungkap Ancu.

Belasan preman itu mendadak menyerang secara membabi buta, melempar siapapun yang berada di warung sate menggunakan batu, parang, botol, besi panjang, dan balok.

Sejumlah pengunjung berhamburan, termasuk karyawan dan pemilik warung sate tersebut. Ancu yang kaget berusaha melakukan perlawanan dengan mengejar sekelompok preman berusia remaja tersebut hingga luka di siku kiri.

“Saya kaget, karena mereka menyerang mendadak, kami tidak siap, hanya berusaha membela diri mengejar beberapa orang. Tapi saya luka, tidak tahu ini terkena apa,” ujarnya.

Tak hanya Ancu, korban lain menderita luka parah di kepala setelah terkena lembaran botol. Ada pula korban yang luka terkena batu dan besi. Seorang anak pemilik warung sate mengalami trauma dan terus menangis usai kejadian.

Usai melakukan penyerangan, belasan preman ini melarikan diri. Tak lama warga dan aparat kepolisian mulai berdatangan.(*)

Editor: Fadli Aksar 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like