Polda Sultra Ikuti Dialog Publik Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran 2024

MATALOKAL.COM, KENDARI – Polda Sulawesi Tenggara mengikuti dialog publik terkait memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan jelang Lebaran 2024.

Dialog ini diikuti pejabat utama Polda Sultra yang berlangsung di Aula Dachara secara virtual melalui sambungan Video Conference Divisi Humas Polri.

Dialog dibuka Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Hadir pula Waksatgas Pangan, Kombes Pol M Syamsul Arifin, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Isi Karim.

Selanjutnya, Kepala Biro Perencanaan Kerjasama dan Humas Badan Pangan Nasional, Budi Waryanto, dan Sonya Mamoriska selaku Direktur Transformasi & Hubungan Kelembagaan Bulog.

“Pemerintah, khususnya Satgas Pangan Polri, telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan ketersediaan dan distribusi pangan yang terjangkau,” kata Humas Polda Sultra, IPDA Hasrun.

Berdasarkan hasil dialog, stok pangan nasional dipastikan mencukupi untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2024.

Ketersediaan bahan pokok terpantau lebih dari cukup, sehingga masyarakat diimbau untuk membeli secukupnya dan tidak melakukan panic buying.

“Pendekatan kolaborasi menjadi kunci utama dalam memperkuat kerjasama antar pemangku kepentingan untuk memastikan ketersediaan pangan nasional,” tambah Hasrun.

Cuaca, Hasrun bilang, menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi ketersediaan pangan, terutama beras sebagai bahan pokok nasional.

Perubahan iklim yang berdampak pada perekonomian, serta meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan pangan, mendorong perlunya kolaborasi antar negara untuk mengatasi berbagai tantangan.

Informasi terkait ketersediaan pangan, stabilitas, dan konsumsi pangan menjadi elemen penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Dialog publik ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat dan menenangkan masyarakat terkait ketersediaan pangan menjelang Lebaran 2024.

‘Upaya bersama dari pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat luas akan menjadi kunci untuk memastikan stabilitas dan keterjangkauan harga pangan di Indonesia,” tandasnya.(*)