MATALOKAL.COM, KENDARI – Sejumlah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) harus rela mengantre berjam-jam di ruang UGD untuk mendapatkan kamar perawatan.
Bahkan, sejumlah pasien yang belum mendapatkan kamar perawatan, terpaksa harus terbaring di kursi tunggu UGD lantaran tempat tidur terisi penuh. Ada pula pasien yang dirawat menggunakan kursi roda.
Salah seorang keluarga pasien bernama Nadia mengatakan, adiknya sudah 2 jam terbaring di kursi UGD lantaran kamar perawatan penuh. Meski begitu, adiknya sudah mendapatkan tindakan medis, berupa pemberian cairan infus.
“Sudah 2 jam di sini, gejala demam (suspek DBD), belum ditahu sakit apa, karena menunggu hasil lab laboratorium keluar,” ujar Nadia saat ditemui di UGD, pada Selasa, 26 Maret 2024 siang.
Penuhnya RSUD Kota Kendari ini akibat meledaknya kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD sejak 3 bulan terakhir. Berdasarkan Data Dinkes Kota Kendari, kasus DBD menyentuh angka 1.505 kasus. 10 pasien di antaranya meninggal dunia.
Direktur RSUD Kota Kendari, dr Sukirman mengatakan, rumah sakit plat merah itu sering penuh akibat kasus DBD. Sehingga, para pasien harus antre untuk mendapatkan perawatan.
“Disuruh antre saja, daftar namanya, di saat ada (kamar kosong) baru bisa masuk. Jadi harus daftar dulu,” ujar dr Sukirman via telepon pada Selasa siang.(*)
Editor: Fadli Aksar