160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Siswi Peraih Medali Kontes Robot Internasional Masuk di MAN 1 Kendari Lewat Jalur Bebas Tes

Alyah Qanita, peraih medali perunggu kejuaraan kontes robot Internasional di Korea Selatan diterima bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kendari lewat jalur bebas tes. (Foto: Fadli Aksar)

MATALOKAL.COM, KENDARI – Alyah Qanita, siswi SMP Negeri 15 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, diterima bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kendari lewat jalur bebas tes.

Alyah Qanita diterima melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di MAN 1 Kendari dengan memanfaatkan Golden Ticket, lantaran memiliki segudang prestasi, salah satunya di bidang robotik.

Putri dari pasangan La Ode Tafzilan dan Ismawati Puspaoni merupakan pemegang medali perunggu kejuaraan desain robot internasional yang berlangsung di Korea Selatan, pada 7 Agustus 2022.

Tak hanya itu, Alyah Qanita juga pernah meraih medali perunggu kejuaraan kontes robot yang digelar di Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Alyah Qanita sukses menempati posisi ketiga di kategori animasi robot via online, pada 2022.

Bukan hanya robotik, Alyah Qanita juga memiliki prestasi di bidang olahraga dan seni. Putri sulung dari 2 bersaudara ini pernah menyabet juara 1 Festival Musik Bambu dan peringkat 2 kejuaraan Tenis Meja Tingkat SMP se Kota Kendari.

Alyah Qanita pun telah menyerahkan berkas pendaftaran dengan melampirkan sejumlah sertifikat dan medali serta Golden Ticket ke Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MAN 1 Kendari, pada Selasa, 20 Februari 2024.

Ketua PPDB MAN 1 Kendari, Zulrahmat mengatakan, pihaknya telah menerima siswi bernama Alyah Qanita tanpa melalui tes, menggunakan Golden Ticket karena berprestasi di bidang robotik.

“Itu sudah kami akomodir, karena relevan (sesuai) dengan kami punya komitmen prestasi robotik. Karena kami punya prakarya robotik, kami punya tim robotik, punya sumber daya untuk menjadikan anak-anak belajar robotik,” ujar Zulrahmat.

Menurut dia, MAN 1 Kendari memprioritaskan siswa berprestasi di bidang robotik, karena sekolah berlatar belakang agama ini ini kerap mengikuti ajang Madrasah Robotic Competition di Kementerian Agama yang diselenggarakan setiap tahun.

“Jadi dia tanpa tes lagi, jadi kita punya potensi (pengembangan) minat bakat. Ketika dia punya golden ticket pakai sertifikat juara robotik, atau mengikuti robotik internasional, dia kita arahkan untuk prestasi robotik,” jelasnya.

Di lain pihak, Ibu Alyah Qanita, Ismawati Puspaoni menceritakan, anaknya tersebut memiliki bakat desain robot sejak usia 7 tahun.

Awalnya hanya menggambar manual di buku gambar, yang juga salah satu hobinya. Saat menginjak usia 13 tahun, Alyah baru bisa menggambar menggunakan aplikasi Corel Draw.

“Bukan saja robot yang digambar tapi kartun. Seiring berkembangnya teknologi, melihat saya suka desain menggunakan aplikasi Corel Draw di laptop, maka dia juga tertarik untuk mencoba desain menggunakan aplikasi,” beber Ismawati, pada Rabu, 21 Februari 2024.

Ismawati Puspaoni sendiri merupakan guru jurusan Teknologi Informasi (TIK) SMK Negeri 1 Kendari. Dirinya kerap melatih muridnya mendesain robot kepada murid-muridnya di sekolah.

Ia pun memberikan apresiasi dan dukungan fasilitas terhadap pengembangan bakat yang dimiliki anaknya, termasuk menyekolahkan di MAN 1 Kendari.

“Kami memilih MAN 1 Kendari karena ingin belajar agama lebih lanjut dan kebetulan MAN 1 mata pelajaran prakarya salah satunya siswa bisa mengembangkan bakat di bidang robotik,” tegasnya.

Dirinya berharap, setelah masuk MAN 1 bisa menjadikan Alyah Qanita sebagai siswi berakhlakul karimah, unggul, berprestasi, kreatif dan inovatif.(*)

Editor: Fadli Aksar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like