160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Nasdem Raih Kursi Pertama DPR RI, PAN Tersingkir, PKB Ukir Sejarah di Sultra

Enam partai lolos ke DPR RI versi hitung cepat The Haluoleo Institute dan Nur Alam Institute. (Foto: kolase foto)

MATALOKAL.COM, KENDARI – Lembaga survei The Haluoleo Institute (THI) dan Nur Alam Institute (NAI) merilis hasil quick count atau hitung cepat pemilihan legislatif di Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis, 15 Februari 2024.

Kedua lembaga survei ini menempatkan Partai Nasdem sebagai pemegang kursi pertama DPR RI untuk Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara (Sultra). Kursi kedua ditempati Partai Gerindra, diikuti PDI-P, Demokrat, PKB dan Partai Golkar.

Kursi Partai Nasdem di senayan sendiri dimiliki Tina Nur Alam. Sementara Gerindra direbut Bahtra. Sedangkan PDI-P diisi wajah baru, eks Bupati Kolaka 2 periode, Ahmad Safei. Demokrat tetap diduduki petahana Rusda Mahmud.

Kursi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ditempati politisi muda pendatang baru yaitu Jaelani. Kursi Partai Golkar kembali dimenangkan politisi berdarah Muna, Ridwan Bae.

Kondisi ini membuat Partai Amanat Nasional (PAN) terlempar dari perebutan 6 kursi DPRD, lantaran berada di posisi 7. Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berada di belakang membayangi PAN.

Hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei The Haluoleo Institute. (Foto: Istimewa)

Berikut perolehan suara partai dan Caleg DPR RI Dapil Sultra:

1. Nasdem

Berdasarkan hasil hitung cepat The Haluoleo Institute, Partai Nasdem mampu merajai perolehan suara di Sulawesi Tenggara dan merebut kursi pertama DPR RI untuk Dapil Sultra.

Nasdem mengantongi 14,57 persen suara. Caleg DPR RI nomor urut 2, Tina Nur Alam berhasil memimpin suara mengalahkan lima kandidat lain di kubu Nasdem, termasuk dua eks kepala daerah, Ali Mazi dan Kery Saiful Konggoasa.

Tak jauh berbeda dengan THI, lembaga survei Nur Alam Institute juga memastikan Partai Nasdem pemenang Pemilu 2024 di Sulawesi Tenggara dengan mendulang 14,52 persen suara.

Kursi Partai Nasdem ini direbut srikandi asal Kota Kendari, Tina Nur Alam. Istri eks Gubernur Sultra Nur Alam ini memenangkan pertarungan di kubu partai besutan Surya Paloh tersebut.

Ibu tiga anak ini meraih 36,05 persen suara di 363 atau 76,1 persen dari 477 TPS sampling. Total TPS di Sultra sendiri sebanyak 8.157.

Tina Nur Alam berhasil menjungkalkan mantan Gubernur Sultra, Ali Mazi yang berada di posisi kedua. Ketua TPD Paslon Capres-Cawapres Anies-Muhaimin Sultra ini mengantongi 30,36 persen suara.

Eks Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa harus puas berada di posisi ketiga dengan perolehan 25,49 persen suara.

Di bawah KSK, ada Anna Susanti yang mengantongi 3,85 persen suara. Disusul Sabaruddin Labamba meraup 2,69 persen suara.

Muh Sabri Manomang jadi juru kunci perolehan suara di Partai Nasdem. Eks politisi Hanura ini hanya mendulang 1,57 persen suara.

2. Partai Gerindra

Partai Gerindra mengunci 1 kursi parlemen pusat untuk Dapil Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hitung cepat The Haluoleo Institute, partai besutan Prabowo Subianto ini meraup 14,48 persen suara.

Hasil hitung cepat lembaga survei Nur Alam Institute. (Foto: Fadli Aksar)

Hasil ini membuat Partai Gerindra merebut kursi kedua dan melenggang ke DPR RI di Senayan. Kursi Partai Gerindra diisi caleg nomor urut 2 Bahtra, yang berhasil keluar sebagai pemenang.

Sama seperti THI, hasil hitung cepat Nur Alam Institute juga menetapkan Gerindra sebagai partai yang merebut posisi kursi kedua dengan capaian 14,52 persen suara.

Bahtra berhasil mempertahankan kursinya lantaran keluar sebagai caleg pemilik suara terbanyak di Partai Gerindra.

Bahtra mendulang suara terbanyak yakni 39,69 persen suara. Bahtra jauh meninggalkan 5 kandidat lain, seperti Armal yang hanya mengantongi 26,41 persen suara.

Armal dibuntuti istri Ketua DPD Gerindra Sultra, Andi Adi Aksar, yakni Dessy Indah Rachmat yang hanya memperoleh 12,28 persen suara dan harus puas bertengger di urutan ketiga.

3. PDI-Perjuangan

Partai PDI Perjuangan tak mau kalah dalam memperebutkan kursi DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hasil hitung cepat The Haluoleo Institute, PDI Perjuangan mengambil alih kursi ketiga.

PDI Perjuangan membukukan suara sebesar 12,84 persen. Caleg DPR RI nomor urut 4 Ahmad Safei keluar sebagai pemenang dalam perebutan suara terbanyak di kubu PDI Perjuangan Sultra.

Mantan Bupati Kolaka 2 periode ini pun menggeser legislator asal Wakatobi, Ir Hugua, dengan raihan 38,82 persen suara.

Sementara, hitung cepat versi Nur Alam Institute, PDI Perjuangan meraup 13,09 persen suara. Ahmad Safei didapuk sebagai pemenang dengan perolehan 40,86 persen suara.

Ir Hugua berada di posisi kedua, hanya mampu mengumpulkan 22,12 persen suara dalam pertarungan di kubu partai berlambang kepala banteng ini. Posisi ketiga ditempati Muhammad Fajar Hasan dengan mengantongi 19,41 persen suara.

4. Partai Demokrat

Partai Demokrat tetap mempertahankan 1 kursi di parlemen DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara. Dari hasil hitung cepat The Haluoleo Institute, Partai Demokrat berada di posisi kursi ke-4.

Partai yang didirikan Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ini memperoleh 11 persen suara. Caleg nomor urut 5 tetap mempertahankan kursinya di DPR RI dengan memenangkan 40,06 persen suara.

Namun, berbeda dengan hasil hitung cepat The Haluoleo Institute, Partai Demokrat bertengger di posisi kursi ke lima versi Nur Alam Institute yang tertinggal dari PKB dengan capaian 10,90 persen suara berbanding 11,29 suara.

Meski begitu, pemenang di partai tetap dipertahankan Rusda Mahmud dengan mengantongi 42,62 persen suara.

Rusda Mahmud mengalahkan ketua partainya, Muhammad Endang yang berada di posisi kedua dengan meraup 26,22 persen suara. Posisi ketiga ditempati Umar Arsal yang mengumpulkan 13,90 persen suara.

5. PKB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) muncul sebagai kandidat kejutan di kancah politik Sulawesi Tenggara. Dari hasil hitung cepat The Haluoleo Institute, PKB muncul merebut kursi kelima dan menggeser PAN yang turun di peringkat ke-7.

PKB mampu mencatatkan 10,98 persen suara di antara seluruh partai. Ketua DPW PKB Jaelani menang telak di internal partai yang diketuai Cawapres Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara 77,67 persen.

Perbedaan hasil hitung cepat dari kedua lembaga survei. Nur Alam Institute sendiri menempatkan PKB di urutan kursi keempat dan menggeser Demokrat versi The Haluoleo Institute.

Sebab, dalam temuan Nur Alam Institute, PKB mengantongi 11,29 persen suara. Meski begitu, untuk pemilik kursi PKB tetap dikuasai Jaelani dengan mendulang 84,09 suara individu.

Mantan Bupati Kolaka Timur, Tony Herbiansyah tak berdaya, bahkan harus tertinggal jauh dari Jaelani dengan hanya menyumbang 5,19 persen suara dan berada di posisi ketiga. Tony Herbiansyah tak lebih baik dari pesaingnya, Yasdar yang berada di posisi kedua yang mengantongi 5,90 persen suara.

6. Partai Golkar

Kursi terakhir Caleg DPR RI menjadi milik Partai Golkar baik versi The Haluoleo Institute maupun Nur Alam Institute. Kedua lembaga survei ini mencatat, Golkar mengumpulkan 10,12 persen dan 10,23 persen suara.

The Haluoleo Institute menyimpulkan kursi keenam sukses dipertahankan legislator incumbent Ridwan Bae. Ridwan Bae tampil sebagai pemenang dengan 57,68 persen suara.

Sementara quick count versi Nur Alam Institute, Ridwan Bae mendulang 63,42 persen suara. Politisi berdarah Muna ini jauh meninggalkan 5 kandidat lain di Partai Golkar, seperti Abdul Rahman Farisi dan Rusmin Abdul Gani.

Abdul Rahman Farisi menempati peringkat kedua perolehan suara di Partai Golkar dengan mencatatkan 14,26 persen suara. Sementara itu, Rusmin Abdul Gani berada di belakang Abdul Rahman Farisi yang hanya meraih 10,72 persen suara.

7. PAN

Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Tenggara tersingkir dari perebutan kursi DPR RI. PAN harus merelakan kursi parlemen ini kepasa 6 partai lain, termasuk PKB sebagai kandidat debutan di Sultra.

Hasil hitung cepat The Haluoleo Institute, PAN berada di peringkat ke-7 hanya mengantongi 7,89 persen. Hal yang sama juga terjadi pada quick count Nur Alam Institute.

Nur Alam Institute mencatat, suara PAN di Sultra hanya 7,81 persen atau terpaut 3 persen dari kursi terakhir DPR RI yang dimiliki Partai Golkar.

Ketua DPW PAN Abdurrahman Shaleh tak sanggup menggendong partai matahari putih ini hingga ke senayan, meski kandidat caleg diisi Mantan Bupati Bombana, Tafdil.

8. PPP

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum bisa mengirimkan wakilnya di gedung parlemen DPR RI meski kini dipimpin Andi Sumangerukka (ASR). Sebab, PPP hanya berada di posisi 8 dengan meraih 7,60 persen suara versi hasil quick count THI.

Sementara, versi hitung cepat NAI, partai berlambang Ka’bah ini cuma bisa mengumpulkan 7,24 suara. Dua lembaga survei ini menasbihkan ASR jadi pemenang tunggal karena memiliki suara terbanyak di PPP Sultra.

ASR bekerja keras seorang diri untuk mendongkrak suara PPP di Sultra, meski ada nama Andi Musakir Mustafa, namun tak bisa berkontribusi banyak di partai. Sebab, Andi Musakkir Mustafa hanya mengantongi 2,45 persen suara.

Bahkan, suara eks Wakil Wali Kota Kendari ini masih kalah dengan Caleg Nomor Urut 2 Yusni Amirul yang meraup 7 persen suara. Kondisi ini pun membuat PPP tak bisa bersaing dalam perebutan kursi parlemen di Senayan.

Konsultan NA Institute, Syamsu Alam mengatakan, di situasi 6 pemilik kursi DPR RI berdasarkan hasil hitung cepat tidak akan terjadi pergeseran, sebab margin of eror hanya 1 persen.

“Kalau kita perhatikan margin of eror-nya quick count, yang bisa terjadi kursi ke-6, namun margin quick count posisi ke-6 (Golkar) terlalu jauh (selisih 3 persen) dengan peringkat ke-7 (PAN),” ujarnya.

Menurut Syamsu Alam, pergerakan paling mengejutkan dalam Pileg 2024 ini adalah PKB. PKB mengukir sejarah pertama kali masuk menjadi jajaran partai pemenang di Sultra setelah 4 kali Pemilu pasca-reformasi.

“Biasanya yang menjadi langganan Partai Amanat Nasional, atau partai yang lain, ternyata PKB sanggup untuk menggusur hegemoni itu dengan situasional pak Jaelani sebagai pemenang mutlak, sangat mutlak sekali,” tandasnya.(*)

Editor: Fadli Aksar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like