160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

8 Warga Sulawesi Tenggara Meninggal Akibat DBD, 229 Orang Masih Dirawat

Ilustrasi korban meninggal dunia. (Foto: internet)

MATALOKAL.COM, KENDARI – Sebanyak 8 warga Sulawesi Tenggara (Sultra) meninggal dunia akibat menderita demam berdarah dengue atau DBD sejak Januari 2024 hingga Kamis, 15 Februari 2024.

Tercatat, 229 pasien masih menjalani perawatan intensif. Kota Kendari menyumbang 158 kasus, 31 pasien di antaranya dirawat di RS Bahteramas. Kabupaten Konawe Selatan dengan 37 kasus, dan Konawe 8 kasus.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto mengatakan, saat ini, tren kasus aktif DBD mengalami penurunan dibandingkan awal 2024 lalu.

“Walaupun tren mengalami penurunan, namun kasus aktif di Sultra masih relatif tinggi. Tercatat 8 saudara kita yang wafat karena DBD. Untuk itu, saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.” ungkapnya Andap seperti dikutip di akun Facebook PPID Sultra, pada Sabtu, 17 Februari 2024.

Di tengah musim penghujan ini, Andap juga menginstruksikan Dinas Kesehatan Sultra, rumah sakit, dan puskesmas untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki mekanisme monitoring dan evaluasi khususnya terhadap wabah DBD.

“Cepat tanggap dan koordinasikan dari mulai puskesmas pembantu, puskesmas, RSUD kabupaten/kota dan provinsi, untuk penanganan pasien DBD,” ujar Andap.

Tak hanya itu, Andap juga mengingatkan petugas kesehatan, khususnya di rumah sakit untuk permudah pelayanan bagi pasien dan keluarga penderita DBD.

Andap juga meminta kepada dinas terkait untuk sigap memantau aliran sungai, membersihkan sampah yang menghambat aliran. “Sungai yang tersendat alirannya ditenggarai menjadi salah satu tempat kembang biak nyamuk Aedes Aegypti,” terangnya.

Pj Gubernur menghimbau juga kepada seluruh masyarakat untuk waspada demam berdarah dengan menerapkan 3M plus, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan anti nyamuk, memasang kawat kassa, membersihkan lingkungan, memeriksa tempat penampungan air,

Selanjutnya, meletakkan pakaian bekas dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta memperbaiki saluran dan talang air.(*)

Editor: Fadli Aksar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like