160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Anak Danramil STB Manado Jadi Korban Salah Tembak, Polisi: Sesuai Prosedur, Membela Diri

Putri sulung Danramil 1309/01 STB Kota Manado, Letda Inf Marpin Susianti Marpin (21) terbaring di UGD Rumah Sakit dr R Ismoyo Kendari usai jadi korban salah tembak. (Foto: Fadli Aksar)

MATALOKAL.COM, KENDARI – Ditresnarkoba Polda Polda Sultra mengklaim, penembakan yang dilakukan personelnya sudah sesuai prosedur meski salah sasaran mengenai anak Danramil 1309/01 STB Manado, Susianti Marpin (21).

Hal disampaikan Dirresnarkoba Polda Sultra, Kombes Pol Bambang Tjahjo Bawono saat konferensi pers di gedung Ditresnarkoba Polda Sultra, pada Kamis, 1 Februari 2024 pagi.

Putri sulung Danramil 1309/01 STB Manado, Letda Inf Marpin ini jadi korban salah tembak polisi saat penangkapan tersangka bandar narkoba di SPBU depan Mako Brimob Polda Sultra, pada Selasa, 30 Januari 2024 malam sekitar pukul 23.58 Wita.

Akibat kejadian itu, Susianti Marpin mengalami luka tembak di punggung kanan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit dr R Ismoyo Kendari untuk menjalani perawatan medis.

Kedua tersangka pengedar narkoba Ikbal Pramestian dan Andi Noval berhasil ditangkap usai melakukan perlawanan dan melarikan diri.

“Sepanjang upaya dalam melumpuhkan ini itu dianggap membahayakan bagi korban (masyarakat), dan kemudian petugas, itu sah, kita legal, artinya sudah sesuai dengan prosedur,” ujar Bambang Tjahjo Bawono.

Meski begitu, Bambang mengakui pihaknya salah tembak, namun sedari awal telah menargetkan 2 orang tersangka karena berupaya menabrak polisi yang hendak menangkap.

Bambang bilang penembakan yang menembus bahu kanan Susianti Marpin itu tanpa tembakan peringatan terlebih dahulu, atau pun menembak ban mobil agar tak melarikan diri, lantaran dalam situasi tanpa pilihan selain membela diri.

“Karena ini posisinya, anggota begitu dekat dengan si tersangka dan mau tertabrak, maka secara refleks anggota kita melakukan pembelaan diri, tidak sempat untuk menembak ban atau tembakan peringatan ke atas,” ujarnya.

Bambang juga mengakui, tujuan penembakan ini untuk melumpuhkan tersangka Ikbal Pramestian yang mengemudikan mobil, agar menghentikan upaya menabrak polisi.

“Kalau cuma nanti ditembak bannya, bahkan dalam kondisi pecah bannya masih bisa jalan dan membahayakan masyarakat maupun petugas,” tegas Bambang.

Proyektil peluru dari senjata milik personel Ditresnarkoba Polda Sultra itu menembus kaca pintu depan sisi kiri mobil, lalu rekoset ke kursi depan samping sopir hingga masuk ke punggung kanan Susianti Marpin.

Proyektil menembus bahu kiri keluar melewati belakang korban dan menembus body mobil di sisi kanan hingga akhirnya peluru keluar dari kendaraan roda empat itu.

Saat itu penangkapan berlangsung, ada 6 personel Ditresnarkoba Polda Sultra di TKP. Namun, menurut Bambang, hanya 1 orang yang akan ditabrak sehingga melepaskan tembakan.

Meski begitu, hingga kini, personel pelaku penembakan itu belum diperiksa Propam Polda Sultra. Padahal, orangtua korban sudah melayangkan laporan.

Bambang menjabarkan, penembakan bermula saat, tersangka Ikbal dan Noval menjadi target penangkapan lantaran hendak mengambil narkotika di SPBU depan Mako Brimob Polda Sultra.

Barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 11 saset atau seberat 13,84 gram itu terbungkus di dalam kemasan minuman Milo ditutup di bawah tiang tanda masuk SPBU.

Susianti Marpin hendak pulang ke rumahnya menumpangi mobil merek Honda Brio putih DT 1375 BB milik Andi Noval yang dikemudikan Ikbal Pramestian dan duduk di kursi belakang sopir.

Namun, bukannya menuju ke ruma Susianti, mobil yang ditumpangi 3 orang ini mengarah ke depan Mako Brimob Polda Sultra. Tetapi, kata Bambang, anak buahnya tak tahu ada putri Danramil di dalam mobil tersebut.

“Kami indikasikan di awal itu (hanya) berdua (Ikbal dan Andi Noval),” ujar Kombes Bambang, di Aula Ditresnarkoba Polda Sultra, pada Kamis, 1 Februari 2024.

Kemudian, polisi mengamati tersangka Ikbal bergerak mengambil narkoba di depan SPBU. Sontak, polisi langsung bergerak mendekat untuk menangkap tersangka.

Namun, Ikbal tak kooperatif untuk berdamai dan mengikuti permintaan polisi untuk menyerahkan diri. Bahkan lari masuk ke mobilnya dan langsung tancap gas meninggalkan TKP.

Bambang bilang, anggota Ditresnarkoba Polda Sultra saat itu berada di depan kendaraan berupaya mencegat pelaku melarikan diri.

Sehingga, saat itu sejumlah polisi merasa keselamatannya terancam karena akan tertabrak oleh tersangka. Maka untuk itu polisi melakukan penembakan dalam rangka melumpuhkan para tersangka.

“Penembakan itu kita tidak tahu apakah terkena kepada siapa, karena kaca mobil gelap. Kemudian tetap terus berjalan dengan kecepatan tinggi,” beber Bambang.

Saat dilakukan pengecekan lokasi, ternyata tersangka Ikbal melarikan diri menuju kediamannya di Jl Tapak Kuda, Belakang Kopi Aceh, Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

Polisi langsung melakukan penangkapan terhadap Ikbal di rumahnya dan menyita barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 11 saset atau seberat 13,84 gram.

Keberadaan anak Danramil STB Kota Manado ini diketahui polisi setelah melakukan interogasi kepada Ikbal. Sebelum peristiwa penembakan, korban diantar pulang ke rumahnya.

“Kemudian disampaikan kepada kita, bahwa SM (Susianti Marpin) terkena peluru yang kita lepaskan dan dibawa menggunakan taxi online ke rumah sakit,” terang Bambang.

Sedangkan rekan Ikbal yakni Andi Noval, melarikan diri menggunakan mobilnya tersebut ke daerah Kabupaten Kolaka. Namun, tak lama berselang, polisi juga menangkap Andi Noval.

Sementara itu, korban salah tembak polisi, Susianti Marpin menjelaskan, peristiwa penambakan terjadi ketika hendak ke rumahnya sepulang dari rumah Ikbal.

Dalam perjalanan pulang, korban, Ikbal dan Noval melewati jalur di depan Mako Brimob Polda Sultra.

“Karena sudah tidak baik mood ku, saya minta diantar pulang. (Dalam perjalanan pulang) saya asyik main HP, (mobil) berhenti di Brimob, depan SPBU,” beber Susanti.

Menurut korban, sebelum berhenti di depan Mako Brimob Polda Sultra, terjadi percakapan antara Ikbal dan Noval. Korban tak menghiraukan pembicaraan itu, karena sedang sibuk bermain ponsel di kursi belakang sopir.

“Ikbal yang turun (dari mobil) tidak tau bikin apa, di situ saya langsung ditembak. Saya tidak tahu apa-apa, itu tembakan pertama (mengarah) langsung ke saya,” ungkap korban.(*)

Editor: Fadli Aksar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like