160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

TLC dan Putra Sampoerna Foundation Terus Memacu Kualitas Guru SMA Sederajat di Sultra

Master Teacher TLC Sultra, sekaligus Kepala SMA Negeri 1 Kendari , Ruslan (kiri), didampingi Ketua Program TLC mewakili yayasan Putra Sampoerna Foundation (PSF) Jani Natasari Silulingga dan Kepala SMA Negeri 5 Kendari, Sofyan Masulili. (Foto: Fadli Aksar)

MATALOKAL.COM, KENDARI – Teacher Learning Center (TLC) dan Putra Sampoerna Foundation (PSF) bekerjasama untuk meningkatkan kualitas guru SMA sederajat di Sulawesi Tenggara (Sultra). Sehingga, nantinya, guru yang berkualitas bisa menghasilkan siswa yang berprestasi.

Ketua Program TLC mewakili yayasan PSF Jani Natasari Silulingga mengatakan, untuk membuat satuan pendidikan berkualitas dan kompeten tidak bisa instan, melainkan butuh proses.

“Proses ini ada tahapannya, mulai dari merekrut tahun 2021, kemudian kita mengembangkan sistem tahun 2022, dan di tahun ini (2023) kita menguatkan sistem di TLC Sultra,” kata Jani Natasari, di SMA Negeri 1 Kendari, pada Rabu, 13 Desember 2023.

Menurut Jani, yayasan PSF berperan melengkapi kebutuhan pelatihan yang dibutuhkan oleh guru di setiap daerah. Tujuan akhirnya adalah menciptakan siswa yang berkualitas.

Bagi Jani, kesulitan menelurkan siswa berkualitas karena pengaruh pendidiknya dan lingkungannya. PSF sendiri hadir untuk menuntaskan masalah itu dengan melakukan pelatihan kepada para guru yang tergabung dalam TLC.

“Guru ini tugasnya apa, memetakan masalah seperti tawuran. Artinya kalau ada masalah tawuran, apakah kita bisa langsung menyentuh siswanya, mengubah seluruh siswa. Caranya adalah kita melatih guru-guru, bisa memetakan pelatihannya apa, mana pelatihan yang harus diberikan oleh TLC kepada guru-guru, bagaimana mencegah kekerasan,” tegasnya.

Master Teacher TLC Sultra, Ruslan mengatakan, TLC dan PSF sudah membuat modul untuk digunakan sebagai bahan pelatihan. Bagi Ruslan, substansi modul tersebut berisi pemetaan kebutuhan peserta didik di masa yang akan datang.

“Guru-guru yang mengajar di sekolah berbasis pada kebutuhan peserta didik. Oleh TLC bersama PSF melakukan kegiatan pelatihan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan,” beber Ruslan.

Hingga saat ini, tercatat 8 sekolah menjadi mitra dari TLC. Salah satunya SMA Negeri 5 Kendari. 98,8 persen gurunya kini berlisensi. Tak hanya itu, kerjasama dengan TLC juga mampu menghasilkan rapor pendidikan yang baik.

“SMA 5 masuk 10 besar sekolah terbaik di Indonesia. Kemudian diapresiasi dengan pemerintah pusat (Kemenristek Dikbud) dengan dana bos kinerja. Itu hasil dari TLC yang mencoba membedah rapor pendidikan,” kata Kepala SMA Negeri 5 Kendari, Sofyan Masulili.

Selain itu, sebanyak 96,29 persen guru mampu melakukan pengawasan penanggulangan pencegahan kekerasan yang ada dalam amanah Permendikbud.

“Akhirnya SMA 5 membentuk tim penanggulangan pencegahan kekerasan. 3 kali melakukan pelatihan dengan 1000 siswa yang dilakukan 83 guru,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like