160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Polisi Terduga Pelaku Penembakan 4 Nelayan di Konsel Belum Ditahan

Empat nelayan korban penembakan diduga dilakukan aparat Ditpolairud Polda Sultra di perairan Pulau Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). (Foto: Kolase)

MATALOKAL.COM, KENDARI – Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sultra belum melakukan penangkapan dan penahanan terhadap 2 polisi terduga pelaku penembakan nelayan di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Bripka AT dan Bripka RP.

Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Moch Sholeh mengatakan, pihaknya belum melakukan pemeriksaan apalagi penangkapan dan penahanan terhadap polisi terduga pelaku penembakan.

“Belum (ditahan),” kata Kombes Pol Moch Sholeh saat dihubungi matalokal.com, via WhatsApp, pada Jumat (24/11/2023) malam.

Aparat Bidang Propam Polda Sultra saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti dan fakta-fakta di lapangan. Pihaknya berjanji akan segera memeriksa polisi terduga pelaku.

“Segera akan dilakukan pemeriksaaan kepada anggota Ditpolairud tersebut. Untuk pemeriksaan awal sudah dilakukan,” beber Moch Sholeh.

Sebelumnya, 4 nelayan bernama Maco (39), Putra (17), Ilham alias Alung (17), dan Juswa alias Ucok ditembak aparat Ditpolairud Polda Sultra, pada Jumat (24/11/2023) sekira pukul 02.00 Wita.

Maco meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di dada sebelah kanan tembus ke belakang. Pria 39 tahun ini juga mengalami luka sayatan di pergelangan tangan kanan dan lutut kanan.

Sementara Putra menderita luka tembak di pinggul sebelah kiri. Ilham mengalami luka tembak di bagian paha. Korban keempat yakni Ucok alias Juswa mengalami luka tembak di dada sebelah kanan.

Jenazah Maco sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra untuk dilakukan autopsi setelah dibawa dari rumah duka Desa Cempedak, Kecamatan Laonti Kabupaten Konsel Jumat petang.

Ketiga korban lain masih menjalani perawatan. Putra dan Juswa dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Sementara Ilham dirawat di Puskesmas Langara.

Menurut polisi, ke-4 nelayan ini melakukan perlawanan saat aparat Polairud Polda Sultra hendak memeriksa perahu diduga membawa bahan peledak untuk bom ikan.

“Laporan anggota kami, diduga para nelayan tertembak ini adalah para pelaku bom ikan. Anggota kami mendapatkan informasi, datang ke TKP, saat di TKP (nelayan) melakukan perlawanan,” kata Dirpolairud Polda Sultra, Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu.

Menurut Faisal, pihaknya tak berhasil menangkap para nelayan ini, namun hanya menyita barang bukti perahu dan bahan peledak yang digunakan untuk mengebom ikan. Meski begitu, keterangan ini masih penyelidikan awal, pihaknya tengah mendalami kasus penembakan ini.(*)

Editor: Fadli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like