Kendari – Tabungan milik pasangan suami-isteri (Pasutri) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) senilai Rp 1 miliar di Bank BNI tiba-tiba raib. Pihak bank beralasan, uang pasutri itu tak bisa dicairkan lantaran data nasabah di sistem perbankan hilang.
Padahal pasutri ini sudah menabung selama 24 tahun sejak 1999 lalu. Keduanya menyetorkan uang Rp 300 juta di 2 rekening berbeda, yakni berinisial HP dan YD
Sang istri, YD lebih dulu mendepositokan uang senilai Rp 100 juta pada tahun 1999. Empat tahun berselang, tepatnya 2003 sang suami ikut mendepositokan uang senilai Rp 200 juta ke Bank BNI Cabang Kendari.
Kuasa hukum nasabah, Wahyudin menjelaskan, uang senilai Rp 1 miliar itu terdiri dari deposito Rp 300 juta ditambah suku bunga 12,50 persen selama 24 tahun tabungan itu didepositokan.
“Berdasarkan perhitungan kami, deposito 2 rekening Rp 100 juta dan Rp 200 juta ditambah suku bunga 12,50 persen nilainya sekitar Rp 1 miliar,” kata Wahyudin di BNI Cabang Kendari.
Tabungan yang diperkirakan mencapai Rp 1 miliar itu diketahui raib dan tak bisa dicairkan saat YD bersama anaknya mendatangi BNI Cabang Kendari.
Bermodal 2 lembar bukti cek deposito tahun 1999 dan 2003, YD dan anaknya hendak mencairkan dana tersebut. Namun, pihak bank menyampaikan bahwa data nasabah pasutri ini telah hilang dari di sistem komputer Bank BNI.
Diwakili kuasa hukumnya, Wahyudin dan Vickyh Eliyanto, nasabah tersebut kembali mendatangi Kantor BNI Cabang Kendari, pada Selasa (29/8/2023). Kedatangan kuasa hukum ini untuk mempertanyakannya raibnya tabungan kliennya tersebut.
Vickyh Eliyanto meminta pihak Bank BNI agar bertanggungjawab dengan segera mencairkan deposito dari 2 rekening beserta bunganya senilai Rp 1 miliar.
“Kami sudah berapa kali dimediasi, bertemu dan meminta penjelasan dari pimpinan Bank BNI, tetapi pihak BNI mengatakan uang tak bisa dicairkan karena data nasabah hilang dari sistem mereka,” jelas Vickyh.
Karena tak ada solusi, kuasa hukum lantas telah melaporkan kasus ini ke Polda Sulawesi Tenggara dan OJK Perwakilan Sultra.
Sementara itu, pihak Bank BNI menolak untuk diwawancarai terkait masalah ini. Wartawan telah berupaya mendatangi Kantor BNI Cabang Kendari namun, tak satupun pihak bank memberikan klarifikasi.***
Editor: FAD5