Kendari – Empat rumah di Jl Syech Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak akibat terdampak pembangunan Rumah Sakit Permata Bunda.
Empat rumah tersebut retak di bagian tembok, atap hingga lantai, bahkan mengalami ringsek di beberapa tiang bangunan. Kerusakan rumah warga dipicu getaran dari pemasangan kontruksi tiang pancang beton dengan sistem hidrolik.
Warga pun mendesak peri untuk menghentikan aktivitas pembangunan rumah sakit tersebut. Tak hanya itu, warga juga meminta ganti rugi beberapa bagian bangunan rumah yang sudah retak.
Salah seorang warga bernama, Sarah Soraya mengatakan, pemasangan kontruksi tiang pancang beton dengan proses penumbukan menggunakan hidrolik ini dimulai sejak 29 Juli 2023 lalu.
Katanya, Rumah Sakit Permata Bunda yang berada tepat di kawasan pemukiman padat penduduk hendak melakukan renovasi perluasan membangun gedung 8 lantai dari sebelumnya hanya 2 lantai.
“Saat proses penumbukan itu kan bergetar, ada tetangga yang lari keluar rumah. Kata pihak rumah sakit hanya 10 pukulan, tapi getarannya banyak sekali retakan, di rumah, ada di dapur, ruang makan, ruang tengah, kamar orangtua, kamar saya dan kamar saya sendiri,” beber Sarah Soraya.
Menurut Sarah, tetangga lain juga ikut mengeluhkan pembangunan tersebut. Selain getaran yang merusak rumah, warga juga mengeluhkan kebisingan.
“Bahkan ada tetangga yang protes langsung ke operator untuk dihentikan, karena orangtuanya sakit stroke. Orang sakit stroke itu suara motor itu terganggu sekali, apalagi ini alat tiang pancang yang ditumbuk,” katanya.
Sejumlah warga saat ini sudah melayangkan protes kepada Ketua RT setempat untuk memediasi masalah kerusakan tersebut akibat perluasan Rumah Sakit Permata Bunda.
Usai dilakukan mediasi, proses konstruksi pemasangan tiang pancang rumah sakit swasta itu dihentikan sementara. Meski begitu, warga tetap kukuh agar pembangunan dihentikan secara total.
“Kami melakukan upaya hukum agar dihentikan total, meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk pelarangan pembangunan,” tandasnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab proyek Pembangunan Rumah Sakit Permata Bunda, Charles Asiku mengaku akan bertanggung jawab atas kerusakan rumah warga.
“Kita akan ganti rugi, kita juga sudah sepakati, tidak ada masalah,” kita Charles Asiku. Pihaknya juga mengaku sudah menghentikan aktivitas pembangunan Rumah Sakit Permata Bunda.***