
Kendari – Dua Narapidana narkotika di Lapas Kelas IIA Kendari berinisial AP dan AD diketahui positif mengonsumsi sabu-sabu usai menjalani tes urin yang dilakukan Satresnarkoba Polresta Kendari.
Kedua narapidana tersebut harus menjalani tes urin setelah ketahuan berupaya menyelundupkan sabu-sabu di Lapas Kelas IIA Kendari yang dipesan lewat kerabat mereka saat jam besuk.
Narapidana berinisial AD ketahuan mencoba menyelundupkan sabu seberat 2,23 gram lewat rekan wanitanya bernama Hernita Yuliandari. Napi ini memerintahkan rekan wanitanya itu menyembunyikan sabu di dalam vaginanya, pada Jumat (28/7/2023) lalu.
Sementara, narapidana berinisial AP memerintahkan istrinya untuk mengambil sabu di Kecamatan Puuwatu Kota Kendari dan menyelundupkan barang haram tersebut ke dalam Lapas Kelas IIA Kendari.
Sabu seberat 29,47 gram itu disembunyikan dalam popok yang digunakan anak balitanya saat membesuk suaminya di Lapas Kelas IIA Kendari, pada Jumat (4/8/2023) lalu.
Kasat Narkoba Polresta Kendari AKP Hamka mengatakan, kedua kasus dugaan penyelundupan itu sudah ditangani dan telah ditingkatkan dalam penyidikan. AP dan AD beserta dua wanita pemasok sabu ke dalam Lapas Kendari itu juga ditetapkan sebagai tersangka.
“Dua narapidana berinisial AP dan AD sudah diperiksa urinnya, dan hasilnya positif mengkonsumsi sabu,” ujar AKP Hamka
Polisi saat ini juga masih menyelidiki kasus dugaan penyelundupan narkotika jenis sabu ke Lapas Kendari yang disembunyikan dalam kotak makanan diduga dipesan narapidana korupsi berinisial YN. Upaya penyelendupan sabu ini merupakan kasus yang terjadi ketiga kalinya dalam 2 pekan terakhir.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Kendari, Tapius Antonio Barus mengaku, belum mengetahui narapidana tersebut positif mengonsumsi sabu-sabu.
“Saya belum terima laporan soal itu,” ucap Antonio Barus. Meski begitu, pihaknya berdalih, kasus penyelundupan sabu sebanyak 3 kali berhasil digagalkan petugas sipir, merupakan upaya mencegah peredaran sabu di dalam Lapas Kendari.
“Dalam 9 hari sudah 3 kali kita gagalkan, ini harus kita apresiasi teman-teman saya di sini,” tegas Tapius Antonio Barus.
Selain itu, pihaknya juga intens melakukan razia di dalam blok penjara narkoba untuk mengantisipasi penyelundupan barang terlarang dan berbahaya yang dilakukan para narapidana.***
Penulis: FAD