160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Sepekan Jelang Lebaran Idul Fitri 1444 H, Harga Beras di Kendari Turun, Telur Stabil

Kendari – Sepekan jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, harga pangan di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan.

Salah satunya beras medium mengalami penurunan beberapa 5 haru lalu, dari harga Rp 650 per 50 kilogram menjadi Rp 600 ribu hingga Rp 570 per 50 kilogram.

Sementara, per kilogram dibanderol dikisaran harga Rp 12 ribu hingga Rp 12.500 untuk kelas medium.

Salah satu pedagang di Pasar Tradisional Mandonga, Kota Kendari, Tri mengatakan, harga beras turun karena dipengaruhi musim panen sehingga stok kembali melimpah.

Namun, sebagian besar pedagang masih memberlakukan harga sebelum beras turun yakni Rp 650 ribu per kilogram karena stoknya masih ada.

“Beras yang baru kita beli kita jual dengan harga yang sudah turun, sementara stok harga lama tetap kita jual dengan harga lama. Nanti tergantung pembeli yang memilih,” ungkap Tri.

Meski begitu, harga ini masih terbilang tinggi, jika dibandingkan dengan akhir tahun 2022 lalu, yakni berada seharga Rp 450 ribu per 50 kilogramnya, dan Rp 10 ribu per kilogram.

Berbeda dengan beras, harga telur masih stabil yakni Rp 55 ribu per rak. Harga ini tak mengalami kenaikan sejak beberapa bulan lalu.

Pedagang telur di Pasar Tradisional Mandonga Kota Kendari, Nurul mengatakan, harga telur diperkirakan akan mengalami kenaikan mulai H-5 atau H-4 Lebaran 2023.

“Mungkin harganya akan naik Rp 58 ribu per rak, dan bisa jadi sampai 60 ribu per rak,” ucap Nurul, pada Sabtu (15/4/2023).

Sementara itu, pedagang telur yang lain Iksan menjelaskan, stok telur saat ini mulai habis.

Untuk mengantisipasi permintaan jelang Hari Raya Idul Fitri, pihaknya kembali memasok telur dari Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

“Stok yang ada sudah habis, kita mengirim lagi dari Sidrap, mungkin tiba hari Senin,” beber Iksan.

Pedagang menyebut, harga diprediksi akan naik mendekati perayaan Lebaran 2023. Kenaikan biasanya disebabkan faktor cuaca.

Sebab, biasanya kendaraan yang mengangkut pasokan telur tak bisa menyeberang karena ombak tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like